Adlink.id–Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta itu mengeluarkan guguran lahar tiga kali selama pengamatan 6-12 Januari.
“Minggu ini guguran lahar teramati sebanyak tiga kali ke arah barat daya atau ke Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Sabtu (14/1).
Selama sepekan, menurut Agus Budi Santoso, suara guguran juga terdengar dari Pos Babadan enam kali dengan intensitas rendah hingga sedang. Berdasar analisis morfologi dari stasiun kamera Deles 5, Tunggularum, Babadan 2, dan Ngepos, kubah barat daya dan kubah tengah masih menunjukkan pertumbuhan, namun tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Volume kubah barat daya Merapi terhitung tetap sebesar 1.616.500 meter kubik dan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik. Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, terhitung masih tinggi. Selama kurun waktu itu, Gunung Merapi tercatat mengalami 664 kali gempa vulkanik dalam, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 75 kali gempa fase banyak, 261 kali gempa guguran, satu kali gempa embusan, dan 10 kali gempa tektonik.
Deformasi Gunung Merapi yang terpantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada pekan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada level III atau siaga.
Guguran lahar dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berdampak ke area di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km). Selain itu, guguran lahar dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berdampak pada area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, Agus mengatakan, material lontaran vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Antara