Adlink.id-Jawa Timur gagal menjadi juara umum saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 lalu. Meski begitu, Jatim unggul dari segi efektivitas. Dengan kontingen berjumlah 543 atlet, Jatim mampu mendapatkan 287 medali.
Bandingkan dengan Jawa Barat yang menjadi juara umum. Jabar saat itu menurunkan 770 atlet dan meraih 353 medali.
Nah, efektifitas ini akan kembali diterapkan Jatim untuk PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Menurut Direktur Badan Sport Science (BSS) KONI Jatim Toho Cholik Mutohir, pertempuran ke depan akan semakin besar.
”Waktunya lebih pendek dan anggarannya tidak sebesar kemarin. Jadi, kami harus betul-betul mengendapkan kualitas, bukan kuantitas,” ucap Toho kepada Jawa Pos.
”Seperti kemarin di PON Papua, sebenarnya Jatim peringkat tiga dari sisi perolehan medali. Tapi, kalau dilihat produktivitasnya, kami nomor satu,” imbuh guru besar Universitas Negeri Surabaya itu.
Ya, tidak seperti beberapa penyelenggaraan PON sebelumnya, seluruh daerah kini hanya memiliki jeda waktu tiga tahun (dari biasanya empat tahun).
Selain itu, jumlah cabor yang dipertandingkan melonjak drastis. Dari 37 cabor di PON XX Papua menjadi sekitar 65 cabor di PON XXI Aceh-Sumatera Utara. Oleh karena itu, segala persiapan harus dilakukan secara matang. Salah satunya lewat optimalisasi ilmu olahraga.